Posted by : M. Kevin Sandryan
Senin, 19 Oktober 2015
Hai sahabat Edment! Pada artikel kali ini Edment bakal ngejelasin tentang pasukan-pasukan elit yang 'mematikan/ di Indonesia. TNI (Tentara Nasional Indonesia ) terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Namun kebanyakan orang lebih mengenal Kopassus sebagai
special force yang terkuat. Emangsih, Kopassus memasuki urutan ke 3 pasukan elit terbaik dunia versi Discovery Channel Military Edition 2008. Tapi kehebatan Kopaska juga mulai dikenal oleh dunia karena aksi mereka dalam mengevakuasi bangkai pesawat dan korban AirAsia di Laut Jawa. Kopaska juga mendapat pujian dari perwira Amerika Serikat karena aksi mereka yang tidak dilengkapi dengan alat keselamatan yang memadai.
Masih banyak pasukan-pasukan elite militer
yang lebih kuat dari Kopassus maupun Kopaska. Namun karena special forces ini memiliki tingkat kerahasiaan yang sangat tinggi,
jadi special forces TNI yang lain
jarang di ekspos. Berikut akan dibahas pasukan-pasukan elit yang ‘mematikan’
versi Edutaiment
Pasukan
ini bisa dibilang ‘anak’ dari TNI AD, karena memang pasukan elite ini berada
dibawah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Para prajurit
diambil dari kesatuan dibawah Kostrad, namun tidak semua dari prajurit bisa mengambil
bagian dari pasukan ini.
Para
prajurit wajib mengikuti latihan berat selama 7-9 bulan lamanya. Tak sampai
1000 orang yang lulus dalam pelatihan ini. Melainkan hanya sekitar 500 orang.
Walaupun berada di naungan TNI AD,
namun prajurit tidak hanya dilatih kemampuan bertempur di darat saja, tapi juga
laut dan udara. Latihan yang dilakukan oleh Tontaipur dilakukan di seluruh
markas-markas pasukan elite TNI.
Latihan-latihan
yang berat ini dilaksanakan untuk menguji kemampuan prajurit agar efektif di
medan tempur. Seluruh tahap latihan diperuntukkan bagi Tamtama, Bintara, maupun
Perwira.
Denjaka
atau biasa dikenal sebagai prajurit baret ungu adalah special forces yang merupakan gabungan antara personel KOPASKA dan
YONTAIFIB Korps Marinir TNI AL. Latihan yang super-berat membuat prajurit
Denjaka hanya di perkuat sebanyak belasan personil saja.
Sebagai
calon prajurit Denjaka, bukan hanya kemampuan fisik yang dituntut. Namun kecerdasan
yang tinggi juga sangat dibutuhkan. Karena mereka dituntut untuk dapat menyusun
strategi yang cepat dan tanggap dalam melawan musuh.
Awalnya
prajurit dilatih di kawah candradimuka di Situbondo. Dan latihan yang paling
berat diantara semuanya dilakukan di Bayuwangi, yaitu prajurit diikat kaki
tangannya dan dibuang ke laut. Dalam keadaan itu, mereka diminta bertahan hidup
dan meloloskan diri.
Selain
fisik dan kecerdasan, prajurit juga dilatih mentalnya. Mulai dari terjun payung
siang malam, bertahan hidup di hutan tanpa membawa perbekalan apapun, meyelam
di laut tanpa menggunakan alat apapun, dan sebagainya. Bahkan gugur saat
latihan merupakan sebuah resiko.
(1 Prajurit Denjaka=120 Prajurit
TNI)
Pada awal berdirinya, kopaska memiliki sekitar 3000 prajurit. Kopaska didirikan untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya. Sesuai namanya, prajurit Kopaska ditugaskan di dalam laut sekaligus di darat. Tugas utama prajurit Kopaska adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai, dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.
Prajurit-prajurit
kopaska dilengkapi dengan senjata dan kendaraan bawah air yang canggih. Pelatihan
Kopaska berlangsung selama 9 bulan dan latihan yang berat, salah satunya
berenang tanpa menti melewati Selat Sunda sejauh 30 km dan prajurit Kopaska
diluncurkan melalui lubang torpedo kapal selam. Untuk jumlah personel
kopaska tidak pernah diekspos karena
pasukan ini mempunya tingkat kerahasiaan sangat tinggi.
(1 Prajurit Kopaska=24 Prajurit TNI
Satuan
Bravo 90 atau biasa disebut dengan Sat Bravo-90 lahir dan tumbuh di lingkungan
TNI AU. Special force ini lahir pada
tahun 1990 di Korps Pasukan Khas TNI AU. Pasukan ini memiliki spesialis antiteror
udara.
Personel
Sat Bravo dilengkapi dengan peralatan tempur udara yang sangat canggih. Pastinya
alat-alat itu dirahasiakan demi keamanan Negara. Prajurit ini dilatih untuk
melakukan pertempuran tingkat lanjut. Mulai dari combat free fall, scuba
diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO (High Altitude Low Opening atau HAHO
(High Altitude Hight Opening), para lanjut tempur dan antiteror.
Pasukan
Bravo diseleksi dari anggota Korps Pasukan Khas TNI AU yang telah menyelesaikan
pendidikan terjun dan komando. Hanya mereka yang lulusan terbaik bisa
bergabung.
(1 Prajurit Sat Bravo=5 prajurit
TNI)
Batalyon
Intai Amfibi atau disingkat dengan Yontaifib adalah satuan elit dalam korps marinir
seperti KOPASSUS dalam jajaran TNI AD.
Untuk
menjadi anggota Yontaifib, setian calon anggota harus memiliki kondisi fisik,
mental, dan kesehatan yang baik. Dan aktif dinas selama 2 tahun. Sebelumnya,
Korps ini memiliki nama KIPAM (Komando Intai Amfibi).
Salah
satu latihan terberat Yontaifib adalah berenang sejauh 3 km dengan kaki tangan
diikat. Mirip dengan latihan Denjaka. Proses rekrutmen anggota Yontaifib
dilakukan secara sukarela dari anggota Marinir yang berada di seluruh bagian
tempur. Untuk menjadi anggota Yontaifib dilakukan seleksi yang sangat ketat. Sebab
di tangan Yontaifib-lah sebuah kesuksesan operasi amfibi yang dilakoni.
Pendidikan
Yontaifib berlangsung selama 9 bulan bertempat di Pusdik Marinir lalu
dilanjutkan di Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo dan 7 Pusdikpur
lainnya.
Demikianlah 5 dari sekian special
forces yang ada di Indonesia, karena sifatnya yang sangat rahasia, jadi
tidak bisa saya sebutkan semua korps prajurit yang ada. Mungkin bisa dijadikan
referensi oleh teman-teman untuk yang bercita-cita menjadi
prajurit militer.
memang keren sekali pasukan khusus Indonesia
BalasHapusterima kasih infonya, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
BalasHapus